Kamis, 02 November 2023

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

                                        JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.1 

                                                  PEMBELAJARAN BERDIFFERENSIASI

 

            Salam bahagia Bapak Ibu Guru hebat.

Berikut akan saya uraikan refleksi dwi mingguan modul 2.1 tentang pembelajaran berdifferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid.

Jurnal refleksi ini merupakan tugas rutin yang harus dikerjakan oleh setiap peserta CGP sebagai bentuk ungkapan atau curahan hati CGP selama mempelajari setiap modul. Jurnal ini juga dijadikan sebagai dokumentasi untuk perasaan, gagasan, pengalaman, serta praktik baik yang telah dilakukan setelah mempelajari modul. Adapun model refleksi yang digunakan masih sama dengan jurnal refleksi pada modul sebelumnya yaitu dengan menggunakan metode 4F ( Fact, feeling, Findings, and Future) atau 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan). Di bawah ini merupakan uraian dari 4P tersebut

1. Peristiwa (Fact)

Di modul 2.1 saya dibekali materi yang menurut saya baru untuk saya yaitu tentang pembelajaran berdifferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Sama seperti modul sebelumnya pembahasan di LMS menggunakan alur “merdeka”.

Kegiatan di modul ini di awali dengan pretest pada tanggal 20 Oktober 2023. Soal pre test sebanyak 18 soal pilihan ganda. Soal memuat materi yang akan dipelajari di modul 2.1.

            Berikut Adalah Alur Merdeka Kegiatan Di Modul 2.1

 

                               ·       Mulai dari Diri

Dalam kegiatan Mulai dari Diri saya diajak untuk berefleksi dalam mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda, selain itu


juga berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana tindakan gurunya di masa lalu membantu dirinya untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

 

                                ·         Eksplorasi konsep (mandiri dan forum diskusi)

Dalam kegiatan ini, saya diberi pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi, sehingga dapat menjelaskan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar murid. Pada kegiatan ruang kolaborasi 1 pada tanggal 25 Oktober 2023, saya bersama CGP lainnya difasilitasi oleh Fasilitator Ibu Dra. Muliati untuk mengkaji serta menganalisis berbagai contoh kasus mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Selanjutnya dalam ruang kolaborasi 2 yang diadakan pada tanggal 26 Oktober 2023, kami mempresentasikan dan mendiskusikan hasil diskusi kelompok kecil dan saya masuk kelompok 4 yang terdiri dari Bu Neti, Bu Asrima Dewi, Bu Ulfa dan saya sendiri untuk kemudian diberi masukan dan saran. Kami pun mendapat pencerahan mengenai pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di berbagai jenjang pendidikan. Diskusi dengan rekan CGP dalam ruang kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi serta saling memberi masukan konstruktif dalam menyusun rencana pembelajaran berdiferensiasi, secara mandiri menyusun RPP berdiferensiasi diunggah di LMS untuk mendapat umpan balik dari sesama CGP dan fasilitator.


                                ·         Demontrasi Kontekstual

Secara mandiri menyusun RPP berdiferensiasi diunggah di LMS untuk mendapat umpan balik dari sesama CGP dan fasilitator.

 

                                ·         Elaborasi pemahaman

Elaborasi pemahaman dilaksanakan pada tanggal 1 November 2023 dengan instruktur yaitu oleh Ibu Any Suhaeny, M.Si.


Dokumentasi kegiatan Elaborasi pemahaman dengan instruktur.

 


                                ·         Koneksi antar materi

Menghubungkan materi pada modul 2.1 dengan materi pada modul sebelumnya dengan due data pada tanggal 6 November 2023

  ·         Aksi nyata

Mempraktekkan RPP berdifferensiasi ketika kegiatan pendampingan individu bersama pengaja praktik.

 

        2.  Perasaan (Feelings)

 

Pada awalnya saya merasa Senang tapi juga agak ragu dan berfikir bahwa dalam persiapan pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi seakan rumit dan sangat berbeda dengan pembelajaran konvensional. Namun saya menyadari bahwa murid


memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dengan cara yang menyenangkan dan mengasyikan sesuai dengan minat dan gaya belajarnya. Sementara guru memiliki kewajiban untuk merancang pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan murid (profil, minat dan gaya belajar murid), hal ini dapat diejawantahkan dalam pembelajaran berdiferensiasi.

 

Selanjutnya saya merasa tercerahkan, karena setelah membaca bagian eksplorasi konsep, dan berdiskusi dalam ruang kolaborasi, saya jadi semakin paham bahwa murid yang beragam memerlukan pelayanan yang beragam pula. Saya jadi paham bahwa kita sebagai guru dapat mengakomodir keragaman siswa tersebut melalui ragam (diferensiasi) konten, proses dan produk pembelajaran. Setelah kegiatan elaborasi pemahaman bersama instruktur juga menambah pengetahuan saya bahwa di dalam RPP berdifferensiasi tidak harus melakukan tiga strategi sekaligus tetapi boleh dipilih salah satu saja, dan juga dalam mengetahui kebutuhan belajar murid terutama untuk mengidentifikasi gaya belajar murid perlu melakukan koordinasi terutama dengan guru BK.

 

        3.  Pembelajaran (Findings)

 

"Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin." (Ki Hajar Dewantara).

 

Pada awal bagian Eksplorasi Konsep, saya disuguhi quote yang sangat menggugah. Quote tersebut mampu menggambarkan bahwa kita sebagai guru harus mampu melayani murid yang beragam dengan pelayanan yang beragam pula. Setelah murid terlayani dengan baik, besar harapan, murid dapat mencapai kebahagianya sesuai filosofis tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara, pada akhirnya murid dapat mencapai kompetensi yang diharapkan sehingga dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya.

 

"Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya." (Ki Hajar Dewantara). Pembelajaran berdiferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan pembelajaran yang mampu mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid. Guru harus memiliki kepekaan dalam merespon semua kebutuhan belajar murid, hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan: bagaimana kesiapan belajar murid; bagaimana minat murid terhadap materi pembelajaran kita; dan seperti apa profil belajar murid. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu juga memperhatikan strategi: diferensiasi konten; diferensiasi proses; dan diferensiasi produk. Dan dalam


proses penilaian, guru menggunakan penilaian berjenjang. Harapannya, semua murid bisa memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga lingkungan yang aman dan nyaman pun akan didapatkan murid.

 

        4.  Penerapan (Future)

Setelah mempelajari modul 2.1 ini, ke depannya saya akan selalu berupaya dan berusaha untuk melayani kebutuhan murid yang beragam melalui pembelajaran berdiferensasi

 

Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif, maka perlu pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid, agar guru dapat menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Yaitu dengan asesmen diagnostik non kognitif. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya, melalui angket, melalui pengamatan, atau wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid. Bagi saya ini merupakan pengetahuan baru, sehingga dalam prakteknya butuh proses dan terus belajar. Semoga dapat berkontribusi dalam transformasi pendidikan di Indonesia, murid menjadi aset yang kelak menjadi pemimpin bangsa.

0 komentar:

Posting Komentar